by@lietha PKL
td2 MM

Hama Dan Penyakit

Hama Ikan

Selain penyakit, ikan pun bisa diserang hama. Hama ikan kebanyakan hidup di kolam atau bak semen. Pada wadah akuarium, hama ini sangat jarang menyerang ikan. Biasanya hama menyerang anak ikan atau mengganggu lingkungan kehidupan ikan.

1. Larva capung

Ukuran larva capung atau dragon-fly larvae (Odonata sp.) dapat mencapai 2 cm. Biasanya larva ini masuk kolam bersama dengan tanaman air karena tempat persembunyiannya di akar tanaman atau terbenam dalam kotoran kolam. Makanannya berupa larva ikan sehingga sangat merugikan. Dalam sehari saja bisa kehilangan banyak larva ikan.

Pemberantasan
hama ini dengan diserok karena mudah dilihat, lalu dimusnahkan. Bila jumlahnya terlalu banyak, pemberantasannya dengan pemberian insektisida Sumithion 0,01 ml/l air. Selain itu, pemberantasan bisa dengan pengurasan kolam hingga bersih. Setelah dikeringkan, kolam dapat diairi untuk digunakan kembali.

2. Dyticus marginalisDyticus marginalis merupakan serangga yang larvanya dapat menyerang larva ikan. Tubuhnya panjang kecil, dapat mencapai 7 cm, dan kepalanya berbentuk segi tiga. Cara pemberantasannya seperti pada larva capung.

3. KeongBiasanya ada beberapa jenis keong yang sering berada di kolam budidaya ikan hias. Keong-keong tersebut memakan telur ikan sehingga sangat merugikan petani. Kehadiran keong dalam kolam biasanya karena telurnya terbawa dalam tanaman air (terutama enceng gondok) atau dalam pakan cacing.
Pemberantasan
hama ini dapat dilakukan dengan cara manual, yaitu dipungut satu per satu, lalu dibuang atau dimusnahkan. Bila populasinya banyak, tanaman air sebaiknya dibersihkan, lalu kolamnya dikuras.


4. Katak
Keberadaan katak dalam kolam pun dapat merugikan. Biasanya katak muncul terutama pada musim penghujan. Berudu katak memakan pakan ikan sehingga ikan menjadi kurang makan. Bahkan, kehadirannya bisa mengotori atau mencemari air. Telur katak pun dapat meracuni ikan karena mengandung lendir. Ikan yang memakan telur katak ini akan mati.


sumber : Dart S.L dan Iwan D. Penebar Swadaya, 2006

http://hobiikan.blogspot.com/2009/01/penyakit-ikan-hias-hama-ikan.html

Penyakit Ikan - Pencegahan dan Pengobatan

Penyakit ikan telah menjadi sebuah trauma bagi insan perikanan, khususnya pembudidaya. Penyerangan penyakit bisa merugikan mereka, bahkan bisa membuatnya bangkrut. Agar tidak terjadi maka harus dilakukan pencegahan. Bagaimana melakukan pencegahan itu tergambar dalam artikel ini. Penyakit ikandapat diartikan sebagai suatu organisme yang hidup dan berkembang dalam tubuh ikan sehingga organ tubuhnya terganggu (Arie, 2001). Dengan terganggunya organ tubuh maka terganggu pula seluruh jaringan tubuh ikan. Bila serangan penyakit sangat parah, kematian tak bisa dihindarkan dan bisa menimbukan kerugian yang sangat besar.

Timbulnya suatu penyakit pada ikan dapat disebabkan tiga factor, yaitu kondisi tubuh ikan yang kurang baik, lingkungan kolam yang kurang baik dan patogen atau hewan lain pembawa penyakit. Ketiga factor tersebut mempunyai hubungan yang erat sekali sebab bila salah satu factor terjadi maka serangan penyakit pasti terjadi.

Oleh sebab itu untuk mencegah timbulnya penyakit, maka kondisi tubuh ikan dan lingkungan hasru di jaga agar tetap baik dan hindarilah masuknya hewan pembawa penyakit. Kondisi tubuh ikan yang kurang baik dapat terjadi akibat lingkungan yang kurang baik, misalnya kualitas airnya buruk. Kondisi ini dapat menyebabkan napsu makannya menurun yang akhirnya menjadi loyo. Dalam kondisi tubuh yang loyo, kemudian ada patogen, maka terjadilah serangan penyakit.

Beda lagi kalau kondisi tubuh ikan baik, bagaimanapun buruknya lingkungan dan ada tidaknya patogen serangan penyakit tidak akan terjadi, asalkan tidak berlangsung lama. Jadi salah upaya pencegahan dalam budidaya ikan adalah bila melihat kualitas air yang kurang baik segera lakukan penggantian air.

Bila dilihat dari sifat penyerangannya, penyakit ikan dapat dibedakan ke dalam dua golongan,yaitu endotern dan exotern. Endotern adalan jenis-jenis penyakit yang biasa menyerang tubuh bagian dalam, seperti hati, paru-paru, usus, dan bagian tubuh dalam lainnya. Sementara exotern adalah jenis-jenis penyakit yang menyerang organ tubuh bagian luar, seperti kaki (pada bullfrog), perut, kepala dan bagian tubuh luar lainnya.

Serangan penyakit pada ikan dapat terjadi pada fase telur, fase berudu, fase percil dan fase bullfrog dewasa. Beberapa penyakit bullfrog yang sering terjadi di Indonesia, diantaranya penyakit kapas, ekor putih, spring plague, tuberculosis, kaki merah (pada bullfrog), kembung (dropsy pada bullfrog), borok dan mata putih.

Dalam mengendalikan hama dan penyakit, pencegahan merupakan tindakan yang paling efektif dibandingkan dengan pengobatan. Selain tidak menimbulkan efek sampingan, tindakan pencegahan juga tidak mememerlukanbiaya yang besar. Pencegahan senaiknya dilakukan sebelum kegiatan pemeliharaan dimulai atau pada saat tanda-tanda serangan penyakit mulai terlihat untuk mencegah meluasnya penyakit.

Inilah kiat untuk mencegah penyakit (1). Mengeringkan kolam untuk memotong siklus hidup penyakit. (2) Melakukanpengapuran pada waktu persiapan kolam sehingga dapat membunuh hama dan penyakit, selain itu juga dapat meningkatkan pH. (3) Menjaga lingkungan sesuai dengan yang dibutuhkan bullfrog. (4). Menjaga kondisi lingkungan kandang agar tetap bersih

(5). Melakukan penebaran dengan padat tebar bullfrog yang optimal. Tujuannya untuk mengurangi terjadinya kontak badan langsung dan untuk menghindari kanibalisme. (6). Memberikan pakan tambahan yang cukup, tetapi tidak berlebihan sebab paka yang berlebihan dapat mencemari lingkungan hidup bullfrog (7). Melakukan penanganan yang baik agar tidak menimbulkan luka pada tubuh bullfrog.

(8) Menghindari masuknya binatang-binatang pembawa penyakit seperti burung dan siput. Apabila tindakan pencegahan masih belum berhasil dan bullfrog masih terserang penyakit maka baru dilakukan pengobatan. Tindakan pengobatan sebaiknya merupakan tindakan terakhir sebab selain mempunyai efek sampingan juga membutuhkan biaya yang besar. Jangan sampai harga obatnya melebihi harga jual bullfrog yang akan diobati. Ini sangat tidak ekonomis.

Berikut ini beberapa kiat pengobatan yang bisa dilakukan dalam pengobatan ikan (1). Pengobatan langsung, yaitu dengan menebarkan bahan kimia atau obat ke wadah pemeliharaan bullfrog secara langsung dengan dosis dan waktu yang telah ditentukan. (2). Treatment, yaitu dengan merendam bullfrog-bullfrog yang terserang penyakit ke dalam suatu larutan bahan kimia atau obat dengan dosis dan waktu yang telah ditentukan.

(3) Pengobatan melalui makanan (oral), yaitu dengan memberi pakan yang sudah dicampur obat dengan dosis tertentu pada bullfrog yang sudah terserang penyakit. (4). Pengobatan langsung pada bullfrog yang terserang, yakni dengan mengambil bullfrog-bullfrog yang terserang lalu diolesi obat yang sesuai atau disuntik.

sumber : http://www.iaspbcikaret.org